KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU TERHADAP ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DALAM PEMBINAAN AKHLAKUL KARIMAH DI PUSAT PELAYANAN AUTIS METRO

  • Dian Ayuwita Universitas Muhammadiyah Metro
  • Junaidi Songidan Universitas Muhammadiyah Metro
  • Hariyanto Universitas Muhammadiyah Metro
Keywords: Komunikasi, Pembinaan, Autis

Abstract

Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah individu yang memerlukan perhatian khusus dalam pendidikan. Mereka memiliki hak yang sama dengan individu pada umumnya, termasuk hak untuk belajar. Proses pembelajaran ABK sering melibatkan interaksi satu lawan satu antara guru dan siswa. Komunikasi memainkan peran penting dalam proses pendidikan. Komunikasi interpersonal, yaitu interaksi langsung antara dua orang atau lebih, memiliki peran utama dalam pendidikan ABK. Guru harus mampu menciptakan lingkungan yang nyaman agar anak berkebutuhan khusus dapat berinteraksi dan belajar dengan baik. ABK menghadapi tantangan khusus dalam interaksi sosial mereka. Penelitian ini termasuk kedalam penelitian kualitatif. Penelitian ini memakai metode kualitatif dengan maksud untuk memahami individu secara mendalam dan secara mendetail, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan Teknik metode deskriptif yang merupakan metode yang menggambarkan dan menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi. Lokasi penelitian ini dilakukan di Pusat Pelayanan Autis (PPA) Kota Metro terletak di Jl. Raya Stadion Tejosari, Kec. Metro Timur, Kota Metro, Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah hanya 3 guru (Terapis) di PPA. Tringulasi data merupakan teknik pengumpulan data yang sifatnya menggabungkan data dan sumber data yang telah ada. Dalam menjalankan modul pembelajaran untuk anak berkebutuhan khusus, komunikasi interpersonal sangat efektif. Pendekatan yang personal antara guru dan anak berkebutuhan khusus dapat meningkatkan pengawasan dan perkembangan anak. Ini juga membantu mengatasi hambatan yang mungkin muncul selama pembelajaran. Anak berkebutuhan khusus biasanya dapat berkomunikasi seperti anak pada umumnya, meskipun mungkin dengan kecepatan yang lebih lambat. Namun, mereka mungkin memiliki kesulitan dalam berbicara dengan baik dan berinteraksi dengan orang lain. Anak autis, misalnya, cenderung memiliki masalah dalam berbicara dan mungkin lebih suka berbicara sendiri dengan menggunakan bahasa yang tidak dimengerti oleh orang lain. Komunikasi interpersonal adalah kunci penting dalam pendidikan anak berkebutuhan khusus. Dalam lingkungan pembelajaran yang penuh perhatian dan personal, guru dapat lebih mudah memantau kemajuan anak-anak dan mengidentifikasi masalah yang mungkin muncul. Dengan demikian, kemungkinan perkembangan dan pertumbuhan kemampuan anak berkebutuhan khusus dapat terawasi dengan baik. Komunikasi Interpersonal yang Efektif: Komunikasi antara guru dan anak autis dalam pembinaan akhlakul karimah terjadi secara langsung, spontan, dan sistematis. Komunikasi ini efektif ketika terjadi kontak mata dan pemahaman pesan dengan respons yang cepat dari anak autis. Meskipun tantangan muncul, seperti ketidakmampuan anak autis untuk terbuka dan kurangnya empati, komunikasi tetap dapat berjalan efektif dengan kesabaran dan pendekatan yang sesuai.

Published
2025-01-06