PENINGKATAN SIFAT MEKANIS TANAH LEMPUNG MENGGUNAKAN BOTTOM ASH DAN SEMEN
Abstract
Tanah lempung merupakan suatu jenis tanah kohesif yang memiliki daya dukung rendah apabila dijadikan untuk tanah dasar (subgrade) dalam pembangunan konstruksi, Tanah tersebut kurang sesuai atau tidak dapat digunakan sebagai bahan konstruksi, karena dari Kementrian Bina Marga tahun 2018 telah memberi batasan nilai kekuatan CBR untuk tanah dasar (subgrade) minimal 6%. Tanah di 38B Desa Banjarejo Kecamatan Batang hari, Kabupaten Lampung Timur perlu dilakukan analisis lebih lanjut karena terindikasi sebagai tanah lempung. Dari pengujian di laboratorium Fakultas Teknik Sipil, Universitas muhammadiyah metro, didapatkan nilai CBR tanah asli hanya sebesar 2,00%. Nilai tersebut sangat rendah bila digunakan sebagai Timbunan ataupun sebagai tanah dasar dalam sebuah konstruksi. Selanjutnya sampel tanah asli ditambahkan campuran bottom ash dan semen dengan kadar yang dicoba-coba (triall and error). Dari percobaan tersebut didapat penambahan campuran sebanyak 0%, 2,5%, 5%, dan 8% dari berat tanah asli. Penambahan terbaik yang dapat meningkatakan nilai CBR tanah asli ada pada komposisi 8% bottom ash dan semen dengan nilai CBR 6,17% dan 6,67%. Nilai CBR tersebut telah memenuhi persyaratan minimum CBR 6% yang dikeluarkan Bina Marga 2018 (Revisi 2).