PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KESEJAHTERAAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KOTA METRO
Abstract
Motivasi kerja dan kesejahteraan merupakan faktor penting yang perlu ditingkatkan untuk meningkatkan kinerja pegawai ASN di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Metro, sehingga tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui baik secara parsial maupun secara simultan atas motivasi kerja dan kesejahteraan terhadap kinerja pegawai di Kantor Dinas Kesehatan Kota Metro, adapun penelitian ini didukung dengan teori-teori terbarukan bersumber dari jurnal dan diimbangi dengan buku perpustakaan yang ada di pascasarjana UM Metro, desain penelitian ini memakai metode penelitian kuantitatif dan penyebaran angket kuesioner dengan menggunakan google form dari perhitungan sampel ditemukan sebanyak 48 responden pegawai. Teknik sampling dalam penelitian ini yaitu sampling insidental sehingga siapa saja jika ketemu didalam kantor dimintai untuk mengisi kuesinoer yang dibagikan. Taknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi berganda dengan pengambilan keputusan uji parsialt, uji simultan f, dan koefisien determinasi.
Hasil analisa membuktikan bahwa 1) Motivasi kerja dapat memberikan kontribusi sebagian terhadap peningkatan kinerja pegawai. Namun, hal ini tidaklah bersifat mutlak, dan faktor-faktor lain juga bisa turut berperan dalam memengaruhi kinerja secara keseluruhan. Oleh karena itu, organisasi perlu memperhatikan berbagai aspek yang dapat memotivasi pegawai dan juga memastikan adanya dukungan dan kondisi kerja yang memungkinkan mereka untuk mencapai kinerja yang optimal. 2) Dengan memperhatikan kesejahteraan pegawai, organisasi dapat menciptakan lingkungan kerja yang mendukung dan mempromosikan keseimbangan hidup, kesehatan, dan kepuasan pegawai. Ini, pada gilirannya, dapat berkontribusi pada peningkatan kinerja secara keseluruhan. Strategi ini menjadi semakin penting karena pemahaman bahwa kesejahteraan pegawai bukan hanya tanggung jawab pribadi, tetapi juga tanggung jawab organisasi untuk menciptakan kondisi kerja yang mendukung dan memotivasi pegawai. 3) Adanya interaksi positif antara motivasi kerja dan kesejahteraan dalam meningkatkan kinerja pegawai. Hal ini dapat memberikan informasi berharga bagi organisasi untuk merancang kebijakan dan program yang tidak hanya fokus pada satu aspek, tetapi juga memperhatikan baik motivasi kerja maupun kesejahteraan pegawai secara holistik. 67% variasi kinerja pegawai dapat dijelaskan oleh variasi motivasi kerja dan kesejahteraan, artinya 1) Kemampuan dan keterampilan yang dimiliki pegawai dapat memengaruhi kinerja mereka, meskipun motivasi kerja dan kesejahteraan mereka tinggi. 2) Ketersediaan sumber daya yang memadai, seperti peralatan dan bahan baku, juga dapat memengaruhi kinerja pegawai. 3) Budaya organisasi yang positif dan suportif dapat meningkatkan motivasi kerja dan kesejahteraan pegawai, dan pada akhirnya meningkatkan kinerja mereka.
Saran Pimpinan Dinas Kesehatan Kota Metro untuk variabel kinerja pegawai pada indikator kuantitas dengan pernyataan individu yang selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas pekerjaan agar lebih diperhatikan.
Kata Kunci: Motivasi kerja, kesejahteraan, dan kinerja pegawai.



