TINJAUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN
Abstract
Penelitian ini mengeksplorasi konsep filosofi pendidikan anak usia dini yang didasarkan pada pemahaman bahwa anak-anak sejak awal kehidupan memiliki potensi yang perlu dikembangkan secara optimal. Perspektif ini sejalan dengan pandangan para ahli psikologi anak dan etnopediatri yang menekankan pentingnya perkembangan sosial, kognitif, dan motorik sejak dini. Pembahasan ini mengulas pandangan beberapa filsuf terkemuka, termasuk Al-Ghazali, Frederich W. Froebel, Ibnu Sina, Ki Hajar Dewantara, dan John Dewey, yang masing-masing memberikan kontribusi signifikan terhadap pemikiran pendidikan anak usia dini. Al-Ghazali menekankan pentingnya pendidikan yang membimbing anak untuk berbuat baik dan berinteraksi melalui permainan. Froebel, sebagai pelopor konsep Taman Kanak-Kanak, mendorong pendidikan yang memungkinkan anak-anak berkembang secara alami melalui permainan. Ibnu Sina menyoroti pentingnya teladan, motivasi, dan penguatan melalui pujian serta hukuman dalam pendidikan anak. Ki Hajar Dewantara mengintegrasikan pendidikan berbasis budaya dengan nilai-nilai Islam untuk membentuk insan kamil. Sementara itu, John Dewey menekankan pentingnya pengalaman dan interaksi dalam proses pendidikan, serta memahami minat dan kebutuhan anak sebagai elemen fundamental dalam perkembangan mereka. Melalui kajian ini, penelitian mengungkapkan bahwa pendekatan filosofis terhadap pendidikan anak usia dini memainkan peran krusial dalam membentuk individu yang seimbang dan berakhlak mulia, dengan setiap filsuf memberikan wawasan yang relevan untuk diterapkan dalam konteks pendidikan kontemporer.