Peningkatan Kinerja Guru dalam Menyusun Modul Ajar Berbasis Kurikulum Merdeka melalui Supervisi Akademis dengan Intensifikasi Bantuan Teman Sejawat di SMKN 4 Metro Tahun Pelajaran 2021/2022
Abstract
SMK Negeri (SMKN) 4 Metro mendapatkan kepercayaan untuk menerapkan SMK PK pada jurusan Perikanan. Penerapan PK dan Merdeka Belajar dimulai dari Kelas X. Diawali dari perubahan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar menjadi Capaian Pembelajaran yang diturunkan dalam bentuk fase-fase. Kelas X SMK ada di Fase E untuk sementara. Penerapan Kurikulum SMK PK terus mengalami penyempurnaan. Komponen perencanaan pembelajaran pada Kurikulum Merdeka terdiri dari Analisis Tujuan Pembelajaran (ATP) dan Modul Ajar (MA). Kenyataan di lapangan, pelaksanaan pembelajaran tidak berjalan sesuai dengan perencanaan yang diharapkan oleh konsep Merdeka Belajar pada Kurikulum SMK PK. Pada guru SMKN 4 Metro yang telah menerapkan dua kurikulum,yaitu Kurikulum SMK PK untuk Kelas X Jurusan Perikanan dan Kurikulum 2013 pada jurusan lainnya, dan tingkat di atasnya, menurut hasil pengamatan, banyak guru membelajarkan siswa kurang, atau bahkan tidak mengikuti perencanaan Kurikulum Merdeka yang dilakukan sebelumnya. Penelitian dilaksanakan di SMKN 4 Metro beralamat pada Jl. Letjend. R. Soeprapto, Kel. Margodadi, Kec.Metro Selatan, Kota Metro. Subjek dalam penelitian ini adalah para guru SMKN 4 Metro, Tahun Pelajaran 2021/2022. Ada 46 orang guru di SMKN 4 Metro. Sebanyak 14 orang dari Guru Kelas XII, 16 orang Guru Kelas XI, dan 15 orang Guru Kelas X. Karena pelaksanaan program SMK PK hanya di kelas X. Kegiatan difokuskan pada 15 orang guru yang mengajara Kelas X dengan Kurikulum Merdeka. Perbedaan tindakan dalam tiap siklus adalah pada jenis penggunaan teknik tersebut. Teknik supervisi akademik yang dilakukan dalam siklus I adalah teknik kelompok, dan pada siklus II adalah teknik individu melalui pemberdayaan teman sejawat. Jika lebih dari dua siklus tujuan PTS belum tercapai maka sub teknik dari kedua teknik digunakan secara bervariasi. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa kinerja guru SMKN 4 Metro dalam menyusun Modul Ajar berbasis Kurikulum Merdeka meningkat secara signifikan melalui optimalisasi supervisi akademis dengan dengan penguatan teman sejawat. Supervisi pendidikan di sekolah adalah upaya pembinaan yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap guru dalam upaya meningkatkan kinerja guru dalam perencanaan dan proses pembelajaran merdeka bejar. Menggunakan teknik kelompok. Sebanyak 15 orang guru dan staf pimpinan dikumpulkan untuk mendiskusikan perkembangan perbaikan ATP dan MA pada tahun sebelumnya, yaitu tahap SMK PK yang pertama. Pada pertemuan tersebut disepakati tentang adanya supervisi akademik pada orang 15 orang guru kelas X yang menjadi pioner dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka. Pembicaraan atau diskusi pada pertemuan individu ditekankan pada pertanyaan terbuka terhadap hasil temuan agar para guru berusaha untuk menerapkan berbagai informasi yang diperoleh sebelumnya, dalam menyusun dan mengembangkan ATP dan MA sesuai tuntutan Kurikulum Merdeka. Muncul eksplorasi pemikiran terkait dengan pengembangan ATP dan MA yang bervariasi. Pelaksanaan teknik individual sebagai intensifikasi bantuan teman sejawat dilakukan lima langkah diterapkan oleh peneliti terhadap para guru yang kinerjanya masih rendah, atau kesulitan tertentu seperti pada perumusan kalimat pemantik dan asesmen. Pada siklus II, capaian bagian MA terus meningkat. Pada bagian informasi 97, kemudian bagian iti mencapai 77, 80, 70, 63, dan 77. Pada bagian kompetensi inti mencapai 70, 70, 80, 67, 67, 73, 70, dan 87. Pada bagian asesmen mencapai 70, 67, dan 70. Pada bagian Pengayaan mencapai 70, 77. Bagian refleksi mencapai 67 dan 60. Bagian lampiran mencapai 67, 73, dan 63. Daftas Pustaka mencapai 73. Predikatnya pada Siklus II tidak ada lagi predikat tidak sesuai, kurang sesuai menjadi 13%, muncul predikat sesuai sebesar 87%.
Downloads
Copyright (c) 2023 Jurnal Guru Indonesia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.